Kecemasan sosial, apakah itu?
Saya terbangun pukul 1.30 dan tidak dapat kembali tidur hingga pagi memikirkan tentang presentasi saya di kuliah pagi ini. Hal ini selalu saya alami setiap saat harus maju presentasi di depan kelas (Dina, 19 tahun) Ada juga keluhan Mira berikut Sebetulnya saya juga kepingin hadir dalam undangan Lani yang sedang berulang tahun, tapi saya bingung […]
Saya terbangun pukul 1.30 dan tidak dapat kembali tidur hingga pagi memikirkan tentang presentasi saya di kuliah pagi ini. Hal ini selalu saya alami setiap saat harus maju presentasi di depan kelas (Dina, 19 tahun)
Ada juga keluhan Mira berikut
Sebetulnya saya juga kepingin hadir dalam undangan Lani yang sedang berulang tahun, tapi saya bingung apa yang harus saya katakan di acara pesta tersebut (Mira, 23 tahun).
itu pengakuan Dina dan Mira (keduanya mahasiswi) yang selalu menghindari acara sosial yang dilakukan teman-teman seusianya. Ada dua situasi yang dialami seorang yang mengalami kecemasan sosial, yaitu cemas karena harus tampil di muka kelas dan cemas ketika harus menjalin hubungan interpersonal. Di situasi pertama, Dina khawatir akan dinilai oleh dosen maupun teman-teman lainnya mengenai kualitas presentasinya. Ia pun khawatir karena penampilannya diamati oleh teman sekelas, ia khawatir suaranya gemetar sehingga ketahuan teman-teman bahwa ia cemas. Di situasi kedua, Mira mencemaskan situasi yang memposisikan ia harus memulai pembicaraan dengan teman-teman di sebuah pesta. Ia cemas jika di pesta tersebut tidak ada yang mau diajak bicara. Ia tidak tahu caranya bagaimana cara berkenalan dengan orang yang tidak dikenalnya. Ia khawatir tidak mempunyai cukup bahan percakapan.
Kecemasan yang dialami Dina dan Mira ini merupakan contoh dari kecemasan sosial. Adanya ketakutan karena berada di dalam situasi yang tidak menentu dan takut terhadap evaluasi negatif dari orang-orang yang ditemuinya. Survei yang dilakukan di kalangan mahasiswa mendapatkan bahwa kecemasan sosial dapat terjadi pada dua situasi, yaitu:
1. Kecemasan karena individu berada pada situasi dinilai atau diperhatikan oleh orang lain misalnya presentasi dan pembiacaraan dengan orang yang dipersepsinya mempunyai otoritas sebagai penilai terhadap penampilannya.
2. Kecemasan dapat juga dialami ketika seseorang harus membangun hubungan interpersonal, baik pada saat memulai pembicaraan maupun mengakhirinya.
Kecemasan Dina masuk ke dalam kategori yang pertama karena ia tahut kualitas presentasi yang sebetulnya sudah ia persiapkan dengan baik masih dinilai kurang oleh dosen. Disamping itu Dina juga khawatir jika kesalahan yang ia lakukan diketahui oleh teman-teman yang mendengarkan presentasinya. Sedangkan, kecemasan Mira adalah contoh situasi kedua, khawatir orang-orang yang ia temui di pesta itu akan mengamatinya, menilai penampilannya sebagai kurang menarik, bahkan Mirapun khawatir jika mereka tidak mau merespon ajakannya bicara.
Kondisi ini cukup banyak dialami remaja termasuk mahasiswa. Cobalah jawab beberapa pertanyaan yang tersedia untuk mengetahui tentang kondisi diri anda terkait kecemasan sosial ini.
Leave a Response