Kamu menggunakan Media Sosial secara berlebihankah?

Kamu menggunakan Media Sosial secara berlebihankah?

Menjelang tidur sambil melepaskan penat setelah seharian berkutat dengan berbagai hal di tempat kerja, saya menyempatkan diri membuka whattsapp. ehmm 124 pesan dari group kantor, 104 pesan di grup teman seasrama, 257 pesan dari grup sobat SMA, 119 pesan di grup teman kuliah, 32 pesan dari grup keluarga… dan masih banyak lagi… Mencoba mengikuti percakapan […]

-

Menjelang tidur sambil melepaskan penat setelah seharian berkutat dengan berbagai hal di tempat kerja, saya menyempatkan diri membuka whattsapp. ehmm 124 pesan dari group kantor, 104 pesan di grup teman seasrama, 257 pesan dari grup sobat SMA, 119 pesan di grup teman kuliah, 32 pesan dari grup keluarga… dan masih banyak lagi… Mencoba mengikuti percakapan satu per satu dan entah pada pesan yang mana kegiatan saya terhenti karena kehidupan sudah berpindah ke alam mimpi.. … Terbangun mendengar sayup adzan subuh dan melakukan kewajiban ketika saya cek jam dinding belum menunjuk ke angka 5 yang berarti saya masih punya waktu untuk sejenak kembali menengok whatssapp tak terselesaikan semalam. Dan grup rekan kerja sudah melaporkan 12 pesan dari ‘today’. Percakapan kantor sudah diawali dari whattsapp semenjak pk 03.25 dini hari tadi.

Media sosial adalah media yang menghadirkan lingkungan sosial yang dapat dinikmati melalui gadget mungil di tangan kita. Medsos begitu dekat memudahkan penggunanya untuk ‘datang’ terlibat dan sebaliknya sulit untuk ‘pulang’ meninggalkannya. Betapa tidak, percakapan yang seharusnya dilakukan di kantor pada jam kerja, dengan media sosial dapat dipindahkan ke rumah pada waktu yang layaknya digunakan untuk istirahat.

Rasa asyik yang dialami pengguna media sosial merupakan fenomena yang semakin banyak dialami. Ada rasa keterikatan yang emosional dengan lingkungan media sosial sehingga ada rasa ‘berat’ untuk menghentikannya. Empat orang peneliti dari Universitas Bergen Norwegia yaitu Andreassen, Torsheim, Brunborg, & Pallesen pada tahun 2012 merancang alat ukur yang mendeteksi perilaku penggunaan media sosial yang berlebihan. Pada awalnya alat ukur ini terdiri dari 18 item kemudian dipilih 6 item yang terbaik untuk dijadikan alat ukur versi pendek. Bagus juga jika kita memonitor tentang perilaku kita dalam bermedia sosial dengan cara menjawab daftar pertanyaan berikut:

Baca pernyataan berikut kemudian beri skor 1 bila sangat jarang; 2 bila jarang; 3 bila kadang-kadang; 4 bila sering; dan 5 bila sangat sering.

1. kamu secara terus menerus memikirkan tentang media sosial?
2. kamu merasakan adanya perasaan mendesak untuk menggunakan media sosial
3. kamu menggunakan media sosial untuk melupakan permasalahan pribadi
4. kamu berulangkali mencoba berhenti menggunakan media sosial tetapi selalu gagal
5. kamu merasa resah setiap kali tidak dapat menggunakan media sosial
6. prestasi belajar/kerja kamu merosot drastis karena menggunakan media sosial

Coba deh cermati respon yang sudah kamu berikan, bila terdapat 4 dari 6 item tersebut kamu beri skor 4 atau 5 maka mungkin inilah saatnya kamu berpikir ulang kemudian kuatkan niat untuk mengurangi jumlah waktumu menggunakan media sosial deh..

Acuan:
Andreassen, C. S., Torsheim, T., Brunborg, G. S., & Pallesen, S. (2012). Development of a Facebook addiction scale. Psychological reports, 110(2), 501-517

https://www.psychologytoday.com/intl/blog/your-online-secrets/201709/are-you-social-media-addict

Leave a Response

Leave a Reply

Your email address will not be published.