Belajar Puasa di Bulan Ramadhan
Oleh: Nurul Fadhilah Khair, S.Psi IG : khairdila Assalamualaykum Ayah Bunda, di bulan yang penuh berkah ini merupakan salah satu momen terbaik untuk mengajarkan berpuasa kepada anak . Rasa bangga tentu saja akan dialami oleh Ayah Bunda saat si kecil mampu melaksanakan puasa semenjak sahur hingga berbuka. Namun, ternyata ada beberapa hal yang […]
Oleh: Nurul Fadhilah Khair, S.Psi
IG : khairdila
Assalamualaykum Ayah Bunda, di bulan yang penuh berkah ini merupakan salah satu momen terbaik untuk mengajarkan berpuasa kepada anak . Rasa bangga tentu saja akan dialami oleh Ayah Bunda saat si kecil mampu melaksanakan puasa semenjak sahur hingga berbuka. Namun, ternyata ada beberapa hal yang terlebih dahulu kita perhatikan sebelum mengajarkan puasa kepada anak.
Untuk anak-anak usia dini yang belum dikenai kewajiban berpuasa, puasa merupakan sebuah perilaku yang dibiasakan. Perilaku puasa sejak dini akan diteruskan hingga dewasa oleh anak diawali dari proses belajar. Proses belajar dialami sepanjang hidup oleh seseorang, utamanya di dalam proses belajar ada stimulus dan respon yang memperkuat hasil belajar seseorang. Lalu di dalam belajar puasa bagaimana aplikasi pemberian stimulus terhadap belajar puasa pada anak agar puasa menjadi hal yang menyenangkan untuk dilakukan? Berikut tips dan trik yang bisa diterapkan oleh Ayah dan Bunda.
1⃣ Mengenal kemampuan si kecil : sebelum anak diajarkan untuk berpuasa, akan lebih bijaksana jika Ayah Bunda memperhatikan kemampuan anak. Apakah si kecil sudah mampu untuk melaksanakan ibadah puasa hingga waktu berbuka atau hanya sampai pukul 10 pagi saja. Untuk langkah pertama alangkah baiknya jika si kecil diajarkan untuk berpuasa sesuai dengan batas yang dimampunya, lalu kemudian perlahan lahan Ayah dan Bunda bisa meningkatkan tahapan tersebut jika dirasa anak sudah mampu melanjutkan puasa lebih lama dari yang sudah dilakukan.
2⃣ Membiasakan memberikan pujian : untuk setiap tahapan puasa yang dilewati si kecil, Ayah dan Bunda diharapkan selalu memberikan motivasi berupa pujian hal ini mampu membuat si kecil semakin bersemangat dalam menjalani puasa. kata kata pujian yang baik seperti ‘anak bunda pintar sudah puasa sampai jam 10’ akan meningkatkan semangat anak untuk puasa dalam waktu yang lebih lama. Pemberian pujian juga disebut dengan reinforcement positif di dalam proses belajar. Pemberian pujian diharapkan memberikan penguatan kepada anak sehingga anak akan selalu mengingat proses puasa yang dijalani sebagai suatu hal yang baik hingga menjadikan puasa sebagai hal yang menyenangkan untuk dilakukan hingga mereka dewasa. Salah satu teori belajar yang dicetuskan oleh BF Skinner menjelaskan bahwa bagaimana seseorang menentukan, memilih dan mengambil keputusan dalam menilai sesuatu tergantung pengalaman yang dialami oleh individu tersebut. Setiap kali pujian dilakukan untuk pencapaian puasa anak, maka puasa menjadi pengalaman baik yang menyenangkan untuk dilakukan berulang kali oleh anak.
3⃣ Memberikan contoh yang baik : alami nya anak-anak akan meniru semua hal yang dilakukan oleh orang-orang disekitarnya. Metode belajar yang paling mudah diserap anak-anak adalah dengan meniru, sehingga Ayah dan Bunda bisa melakukannya dengan mengajak anak sahur atau berbuka puasa bersama dengan seluruh anggota keluarga. Pada momen tersebut setiap anggota keluarga bisa memberikan motivasi puasa kepada anak dengan bercerita mengenai pencapaian mereka selama puasa. Teori belajar ini di dalam psikologi juga dikenal sebagai teori belajar sosial (social learning theory) teori belajar ini dicetuskan oleh Albert Bandura, yang mengungkapkan bahwa di dalam belajar lingkungan juga memiliki pengaruh yang kuat. Tidak cukup dengan motivasi dari diri sendiri, namun dukungan dari orang-orang sekitar membuat proses belajar menjadi lebih diingat oleh seorang anak.
4⃣ Menciptakan persaingan positif sesama saudara :Kepada anak-anak dengan selisih usia yang tidak begitu jauh pemberian hadiah bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar puasa. Anak akan belajar bahwa sabar menjalani puasa akan diimbali dengan sesuatu yang menyenangkan. Jika mereka belum mampu melakukan, dengan melihat saudaranya mendapatkan hadiah dari berpuasa maka anak akan mendapatkan motivasi yang kuat untuk berpuasa seperti saudaranya tersebut. Seirama dengan social learning theory, salah satu bentuk motivasi yang diberikan kepada anak adalah dengan memberikan seseorang sebagai contoh (model ) yang baik untuk ditiru. Kecenderungan anak pada umumnya untuk meniru model yang usianya tidak begitu jauh darinya. Persaingan positif sesama saudara yang diciptakan oleh orangtua diharapkan mampu memperkuat motivasi anak untuk belajar berpuasa.
Agar anak lebih memahami makna puasa, semenjak dini Ayah Bunda bisa memulai untuk menceritakannya melalui hal-hal yang mudah dipahami anak, seperti buku cerita mengenai puasa atau melalui permainan menyenangkan agar anak menyadari puasa sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan pahala, bukan imbalan dari kedua orangtua.
di dalam mengajarkan puasa kepada anak kepekaan orangtua sangat dibutuhkan, seandainya anak mengalami keletihan yang sangat janganlah dipaksa untuk tetap melanjutkan berpuasa. Biarkan anak memahami secara perlahan bahwa ibadah puasa yang dilakukan bukanlah paksaan atau sesuatu yang menyakiti mereka
semoga tips ini bisa bermanfaat agar Ayah Bunda dan Si kecil mampu melaksanakan ibadah puasa di bulan ini dengan lebih bermakna.
Leave a Response